Oleh Franciscus Suryana
Saya masih ingat harinya. Hari Jumat. Hari terakhir saya bekerja di sebuah perusahaan di Melbourne karena saya telah mendapat pekerjaan baru di tempat lain yang mulainya hari Senin.
Sore itu sehabis acara farewell dengan rekan-rekan kerja di meeting room saya kembali ke meja kerja, ambil backpack dan bersiap untuk pulang. Eh kok di atas meja terdapat secarik kertas terbalik dengan baying-bayang tulisan di halaman baliknya. Saya ambil aja kertas ini sembari berjalan keluar kantor menuju stasiun untuk memburu kereta api jurusan ke rumah.
Kebetulan sore itu keretanya cepat datang dan tidak terlalu ramai sehingga saya dapat tempat duduk. Pelan-pelan saya mulai membaca tulisan di kertas tersebut. Eh ternyata penulisnya si ibu cleaner yang berkerja casual di perusahaan yang baru saya tinggalkan.
Saya tertegun sejenak nggak nyangka dapat surat dari si ibu tapi penasaran juga untuk membacanya secara menyeluruh. Di bawah ini saya lampirkan surat aslinya sebagai referensi.
Seringkali seseorang yang outside our circle tanpa terduga justru memberikan suatu pesan yang berguna atau kesan yang mendalam baik lewat perkataan, tulisan atau perbuatan. Dalam kisah ini tentunya dalam bentuk tulisan. Saya jadi mikir kok si ibu cleaner ini repot-repotnya tulis surat untuk wish me good luck di pekerjaan yang baru. Tapi setelah dibaca lagi sebenarnya ibu ini juga berpesan supaya saya jangan lupa dia kalau kebetulan berpapasan atau bertemu di kemudian hari.
Terdapat dua butir refleksi yang saya tangkap dari surat tersebut:
Bersiap and bersyukurlah bilamana seseorang yang outside your circle memberikan sesuatu kepada kita karena di balik itu biasanya tersimpan suatu pesan berharga atau kesan mendalam.
Terkait dengan pesan si ibu, saya jadi bertanya pada diri sendiri apakah saya masih ingat dan mau menyapa si ibu cleaner ini kalau nantinya saya berjumpa dengannya di kemudian hari? Ini tentunya suatu ujian kerendahan hati yang kadang-kadang tidak mudah diterapkan dalam situasi tertentu misalnya kalau ketemunya pas saya makan-makan dengan inner circle saya dan si ibu adalah cleaner di hotel atau rumah makan tersebut.
Semoga sepucuk refleksi ini dapat memberi siraman rohani dalam bulan Rosario ini.
Good sharing