Oleh Suharjo Djais
Pernahkah kalian merasa khawatir dan was-was mengenai suatu hal, atau tentang apa yang orang bicarakan tentang diri kita, atau hal lainnya? Rasa khawatir yang pada akhirnya membuat kita menjadi stres dan paranoid?
Saat pandemik baru mulai 2 tahun lalu, saya pernah mengalami hal itu. Saat itu saya merasa khawatir jika saya akan kehilangan pekerjaan karena organisasi melakukan perampingan, rasa khawatir yang semakin menjadi-jadi karena merembet ke bagaimana jika saya tidak bisa membayar sewa rumah, bagaimana jika kami akhirnya harus kembali ke Jakarta lagi seperti tahun 2015, bagaimana kalau terkena Covid dan lain sebagainya. Ketakutan demi ketakutan pun datang dan saya akhirnya tanpa sadar malah stres sendiri untuk sesuatu yang belum tentu terjadi dan memang apa yang saya khawatirkan tidak terjadi saat itu.
Kita memiliki rasa khawatir, takut dan stres karena kita mengandalkan diri sendiri dan tidak memercayai Allah. Padahal Tuhan sudah mengajarkan kita melalui apa yang tertulis di Filipi 4:6-7 dan Amsal 12:25. Karena jika kita memercayai Tuhan, kita akan berpikir baik sehingga hal itu menuntun kita untuk memiliki pikiran yang baik juga. Dan dengan memiliki pikiran yang baik kita menjadi percaya jika setiap masalah pasti ada solusinya sehingga kita tetap mampu untuk bersukacita dan merasakan damai sejahtera dari Allah walaupun di saat yang bersamaan kita harus bergumul dengan masalah yang ada.
Dalam hidup ini, ada banyak masalah yang memang tidak mampu kita selesaikan dengan kekuatan diri sendiri, akan tetapi bisa diselesaikan karena campur tangan Tuhan. Dan saat kita fokus kepada Tuhan, kita mendapatkan damai sejahtera Allah, dan itu akan menguatkan kita agar tidak khawatir saat menghadapi berbagai masalah. Percaya dan berserahlah kepada Dia, dan pikirkanlah segala sesuatu yang baik, maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai hidup kita.