Oleh Suharjo Djais
Natal sebentar lagi tiba, sering kali kita mendengar nama Santa Claus di sebut-sebut bukan?
Beberapa tahun belakangan ini anak-anak saya yang kebetulan besar di Australia walaupun lahir di Indonesia, mulai menanyakan apakah Santa Claus itu nyata? Apakah dia benar bisa masuk lewat cerobong asap? Dan yang paling geli adalah mereka kawatir Santa tidak bisa memberikan hadiah kepada mereka saat Natal karena rumah kami tidak memiliki cerobong asap, dan mereka pun mulai berkata “Dad, siapkan sepiring biskuit dan segelas susu di meja makan, nanti Santa akan masuk diam-diam lewat pintu geser belakang rumah kita saat kita semua tertidur di malam Natal dan meletakkan hadiah kami dibawah pohon Natal kita”. Dan kami lah yang selama ini menjadi Santa sebetulnya, meletakan hadiah mereka saat mereka sudah tertidur. Sstt… ini rahasia ya hahaha…
Tapi siapakah sesungguhnya Santa Claus itu dan apakah dia nyata? Tanya anak-anak kepada saya.
Santa Claus itu nyata dan ada disekitar kita, dia bukan seseorang tapi merupakan sebuah tindakan yang dianalogikan sebagai seorang yang menggunakan baju merah, ceria dan membagi-bagikan hadiah kepada anak-anak tanpa ingin terlihat oleh mereka. Santa Claus adalah sebuah wujud tindakan kasih kita semua kepada lingkungan sekeliling kita yang diharapkan bisa memberi dengan segenap hati tanpa terlihat apalagi sampai masuk ke sosial media.
Santa Claus adalah sebuah wujud tindakan kasih sayang yang diajarkan oleh Dia yang akan datang pada tanggal 25 Desember nanti yang mengajarkan kepada kita semua tentang memberi dengan kerelaan hati dan suka cita, bukan dibumbui dengan pamer kepada orang lain sesuai apa yang tertulis di 2 Korintus 9:7.
Dan itulah jawaban saya kepada anak-anak, bagaimana dengan kalian? Siapa dan apakah Santa Claus itu bagi kalian?
Selamat Natal 2021 semuanya, semoga damai dan kasih Natal senantiasa bersama kita.