Oleh Thomas Rizal Trika
Hampir setiap hari saya usahakan untuk berdoa di pagi dan malam hari. Tujuannya, berterima kasih kepada Tuhan untuk setiap anugerah-Nya, baik itu kesehatan, keluarga, pekerjaan, usaha dan pelayanan. Dan hampir setiap hari pula di dalam doa saya, pasti ada permohonan untuk berkat dan bimbingan-Nya. Entah itu untuk diri sendiri, keluarga, pekerjaan, usaha, pelayanan dan apapun yang sedang membebani pikiran saya atau apapun yang sedang saya butuhkan saat itu.
Sudah Oke kan? Ternyata tidak juga. Karena tiba-tiba ada tuntunan untuk membaca blog lama, dan disitu saya membaca satu kutipan dari St. Agustinus yang berkata “Lebih mudah menginginkan sesuatu dari Tuhan dan bukan menginginkan Tuhan sendiri; seolah-olah karunia atau hadiah lebih disukai daripada Sang Pemberi.”
Aduh iya ya, maafkan saya Gusti Allah kalau saya sering lupa apa tujuan doa itu yang sebenarnya. Bukan meminta ini dan itu, tapi untuk meminta lebih dekat sama Dia.
Bukan berarti kita tidak boleh berdoa untuk memohon bantuan dan jawaban-Nya. Tetapi yang saya diingatkan adalah jangan kita berdoa hanya untuk mendapatkan jawaban atau pertolongan atas yang saya ingin doakan. Seperti kata Oswald Chambers, seorang penginjil gereja Baptis dari Skotlandia awal abad kedua puluh dalam bukunya ‘My Utmost for His Highest’ yang mengatakan “Apabila kita mengatakan bahwa Allah harus memberikan kepada kita jawaban atas doa, maka kita telah menyimpang. Maksud/tujuan doa adalah agar kita mendekat kepada Allah, bukan mendapatkan jawaban doa.“
Semoga Anda dan keluarga menikmati Paskah yang dipenuhi dengan kedamaian, kegembiraan, dan semangat pembaruan.