Oleh Suhardjo Djais
Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (Markus 4:40)
Saat murid-murid Yesus sedang berada dalam ancaman badai ketika ditengah lautan, sebetulnya mereka sedang menghadapi ancaman yang nyata, terlebih lagi mereka merupakan nelayan yang memiliki cukup pengalaman yang sudah tentu membuat mereka mengerti jika amukan badai semacam itu tidak akan bisa dihadapi. Namun… mereka seharusnya juga ingat jika saat itu mereka bersama Yesus, Guru mereka. Mereka yang sudah menjadi saksi jika Yesus sanggup menyembuhkan orang lumpuh dan membangkitkan orang mati, sudah seharusnya membuat mereka tidak merasa takut saat menghadapi badai. Oleh sebab itu tidak heran jika Yesus lalu menegur mereka atas ketidakpercayaan mereka. Pengalaman hidup bersama Yesus ternyata belum cukup untuk membuat iman mereka dewasa.
Saat kita kecil dulu, seringkali kita takut pada hal-hal yang tidak relevan bukan? Seperti bunyi-bunyi aneh di malam hari, adanya vampir yang bisa menghisap darah manusia, atau sekedar bayangan di jendela yang bisa membuat kita tidak bisa tidur karena membuat kita panik. Kita bisa mengalami pengalaman seperti itu karena ketidak-tahuan kita dan minim nya pengalaman hidup kita, dan hal itu bisa di maklumi. Akan tetapi jika hal itu masih terjadi saat kita sudah beranjak besar dan dewasa, tentunya agak aneh kenapa kita tetap takut pada hal yang sama bukan? Terlebih saat kita sudah lebih mengenal dan meng-imani Yesus, sudah seharusnya kita menjadi lebih percaya.
Selama perjalanan hidup kalian, apakah kalian pernah mengalami kuasa Yesus yang dahsyat? Bila pernah, adakah hal itu membuat iman kalian semakin bertumbuh kuat dan dewasa? Jika kita percaya bahwa Yesus berkuasa atas hidup mati kita dan kita aman bersama-Nya, bukankah sudah seharusnya kita bisa menikmati damai yang Yesus karuniakan?