Ajaran tentang doa dan ajakan untuk berdoa oleh Bapa Suci Paus Fransiskus
Oleh Rufin Kedang
Marilah kita berdoa, Let us pray, Oremus atau terjemahan untuk kalimat singkat ini dalam bahasa-bahasa lainnya, adalah ajakan untuk berdoa dalam tradisi Gereja Katolik yang sering sekali kita dengar, baik dalam Perayaan Ekaristi maupun dalam kesempatan doa bersama lainnya. Begitu pentingnya doa dalam kehidupan kita. Bapa Suci Paus Fransiskus hampir dalam satu tahun yang lalu pada setiap audiensi pagi hari Rabu di St Peterās Square mengajak dan mengajar kita umat Katolik tentang pentingnya doa dan berdoa. Mengenai kekuatan doa, Bapa Suci mengatakan bahwa āEach time we join our hands and open our hearts to God, we find ourselves in the company of anonymous saints and recognized saints who pray with us and who intercede for us as older brothers and sisters who have preceded us on this same human adventureā.
Kapan sebaiknya kita berdoa? Kita bisa berdoa kapan saja, tetapi menurut Bapa Suci alangkah baiknya kita memulai hari kita di pagi dengan doa karena dengan demikian kita mengundang Tuhan untuk hadir bersama kita dalam setiap langkah kita sepanjang hari itu. Tentang doa di awal hari Paus Fransiskus berkata āIt is prayer that transforms this day into grace, or better, that transforms us: it quells anger, sustains love, multiplies joy, instills the strength to forgiveā.
Kita bersyukur bahwa dalam tradisi Katolik terdapat begitu banyak macam doa yang tersedia untuk kita, dan seperti kita tahu, yang paling sering didoakan adalah doa Bapa Kami yang disebut juga The Lordās Prayer karena inilah doa yang diajarkan Yesus sendiri (Mateus 6: 9-13) (Lukas 11: 2 ā 4). Selain itu ada doa Salam Maria, Aku Percaya, Litani, doa-doa para santo dan santa, seperti misalnya doa Santo Fransiskus dari Assisi yang terkenal itu. Ada juga tersedia banyak Buku Doa dengan bermacam-macam tema yang bisa kita pakai sesuai dengan pilihan kita. Dan tentu saja Kitab Suci adalah salah satu sumber utama doa kita. Paus Fransiskus berkata, āThe words of Sacred Scripture were not written to remain imprisoned on papyrus, parchment or paper, but to be received by a person who prays, making them blossom in his or her heartā. Selain itu kita juga dapat berdoa secara pribadi yang biasa kita kenal sebagai doa spontan.
Ekspresi doa dalam Gereja Katolik juga bermacam-macam. Doa-doa tidak hanya didaraskan tetapi juga dinyanyikan, seperti misalnya lagu Gregorian, lagu misa dan lagu-lagu gerejani lainnya. Selain doa vokal, baik yang didaraskan maupun yang dinyanyikan ini, kita mengenal juga doa batin atau mental prayers, yaitu ekspresi doa yang kita sampaikan dalam keadaan diam dan perenungan. Meditasi dan kontemplasi adalah ekspresi doa batin yang bisa menjadi pilihan kita. Biasanya doa batin ini mengikuti metode-metode tertentu, misalnya meditasi menurut St Ignatius Loyola, St Fransiskus De Sales atau pemimpin rohani lainnya.
Di samping berdoa untuk diri sendiri dan keluarga, kita juga diajak berdoa untuk orang lain, sesama kita, khususnya mereka yang sakit, kesepian, menderita dan terlantar. Paus Fransiskus menyebut doa untuk sesama ini sebagai doa sejati, doa cinta dan belas kasih, karena Allah kita adalah āThe Lord of compassion, of nearness and of tendernessā. Yesus sendiri telah memberikan contoh doa untuk orang lain, bahkan untuk mereka yang menyengsarakan dan menyalibkan Dia. āYa Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuatā (Lukas 23: 34).
Betapapun indahnya doa, Paus Fransiskus juga realistis menghadapi dan mengalami kenyataan bahwa berdoa pun adalah suatu perjuangan. āPrayer can be a struggle. Thatās normal. Embrace it!ā. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa seringkali ketika kita akan berdoa, muncul ingatan tentang kegiatan-kegiatan lain yang harus kita selesaikan hari itu yang rasanya lebih penting dan mendesak. Tetapi segera sesudah kita menghentikan atau membatalkan doa tersebut, kita menyadari bahwa semua itu tidak esensial dan bahwa kita sudah sia-sia menghabiskan waktu kita. āThis how the Enemy deceives usā. Inilah godaan yang harus kita atasi. Beberapa doa pendek berikut ini adalah contoh yang diberikan Paus Fransiskus agar doa tetap menjadi bagian dari hidup kita dari hari ke hari.
āWhere are you, Lord?ā.
āLord, I am in difficulty. Help meā.
āLord, what you want, when you want, how you want?ā.
āGod, please save me from myself, from my ambitions, from my passionsā.
āJesus have mercy on me. Jesus have mercy on meā.
āBlessed are you, o Lordā.
( Dalam tanda petik adalah kata-kata dan ucapan Paus Fransiskus yang dikutip dari Susan M. Erschen, In Focus, May 28, 2021).