Oleh Franciscus Suryana
Kala kita berpisah, seringkali dua perasaan bercampur baur. Di satu sisi terdapat rasa sedih sementara di sisi lain kita menanti akan sesuatu yang baru di cakrawala. Di dunia musik kita bisa temukan lagu-lagu bernada perpisahan seperti ‘Auld Lang Syne’ yang tak pernah usang. Atau bagi yang suka aliran pop rock mungkin familiar dengan lagunya Bon Jovi ‘Never Say Goodbye’. Atau yang lebih baru mungkin lagunya Adele ‘Don’t You Remember’.
Akhir bulan yang lalu kita merayakan kenaikan Kristus ke Surga. Kristus pergi meninggalkan para muridNya. Tentunya ada perasaan sedih di hati para murid. Akan tetapi dalam pesanNya sebelum pergi, Kristus berjanji untuk mengirimkan Roh Kudus kepada para murid yang kita tahu menjadi kenyataan pada hari Pantekosta. Inilah yang membuat para murid bersuka cita walaupun mereka kehilangan Kristus, sang guru yang naik ke Surga.
Dalam kehidupan, berpisah ini banyak corak dan ragamnya. Bisa jadi kita berpisah dari orang tua karena menikah dan pindah ke rumah sendiri. Bisa jadi kita pindah kerja ke tempat yang baru. Atau mungkin juga pindah tempat kos. Mungkin gak ada salahnya kalau kita mulai memikirkan apa ya kesan atau kenangan yang kita akan tinggalkan kepada orang tua, rekan kerja/atasan atau bapak/ibu/teman kos. Kita sedikit tengok ke belakang untuk melihat apa sih yang telah kita berikan kepada pihak yang kita tinggalkan. Moga-moga pihak yang ditinggal memiliki kenangan manis sewaktu kita bersama mereka. Syukur-syukur pula kalau mereka merasa memperoleh pelajaran hidup yang berharga dari kita selama kita tinggal atau dekat dengan mereka. Apapun bentuknya saya percaya kesan-kesan tersebut biasanya akan terus diingat oleh pihak yang ditinggalkan.
Comments are closed