Kenapa Harus Jumat Pertama

Sebagai paroki etnik, KKI Melbourne beroperasi di berbagai daerah untuk mencakup kondisi geografis domisili umat yang cukup besar di 'Greater Melbourne area'. Halaman ini digunakan untuk memberikan lokasi dan waktu perayaan Ekaristi berbahasa Indonesia.

Oleh SPLIT.QUOTE

Cukup banyak umat yang terpanggil untuk menghadiri misa Jumat pertama sebagaimana mereka merasa wajib untuk menghadiri misa pada hari minggu. Apakah latar belakang dibalik perayaan Jumat pertama?

Perayaan Jumat pertama menunjuk pada devosi kepada Hati Kudus Yesus yang sebenarnya sudah dimulai pada abad 11 dan 12 Masehi di lingkungan biara Benediktin dan Sistersian. Pada abad 13 – 16 Masehi devosi ini menurun dan mulai hidup lagi pada pertengahan akhir abad 16, salah satunya oleh Yohanes dari Avila (1569).

Pada abad 17 berbagai praktek devosi kepada Hati Kudus Yesus dari beberapa tokoh spiritual mulai menjamur, diantaranya adalah Santo Fransiskus Borgia, Santo Aloysius Gonzaga dan Beato Petrus Kanisius. Namun semuanya itu hanyalah devosi yang bersifat pribadi. Beato Yohanes Eudes (1602 – 1680) membuat devosi ini menjadi devosi umat, yang dirayakan dalam peribadatan. Ia bahkan menetapkan pesta Liturgi khusus untuk devosi kepada Hati Kudus Yesus ini.

Pada tanggal 31 Agustus 1670 pesta Liturgis pertama untuk menghormati Hati Kudus Yesus dirayakan dengan begitu agung di Seminari Tinggi Rennes, Perancis. Walaupun demikian, perayaan Hati Kudus Yesus pada masa itu belum menjadi perayaan resmi Gereja sedunia, tetapi merupakan awal devosi kepada Hati Kudus Yesus untuk seluruh Gereja.

  • Awal Jumat pertama

Istilah Jumat pertama sebagai devosi kepada Hati Kudus Yesus berawal dari penampakan Yesus kepada Santa Maria Margaretha Alacoque (1647 – 1690) di Perancis. Dalam penampakanNya, Yesus mengungkapkan rupa-rupa misteri rohani dan permintaan untuk penghormatan khusus kepada Allah. Pada penampakan ketiga (1674), Yesus menampakkan diri dalam kemuliaan dengan kelima luka penderitaanNya yang bersinar bagaikan mentari dan dari Hati Kudus Yesus tampaklah Hati Kudus Yesus yang mencinta.

Yesus mengungkapkan bahwa banyak orang tak menghormati dan menyangkalNya. Oleh karena itu sebagai silih dan pemulih atas dosa-dosa manusia, melalui Maria Margaretha, Yesus meminta untuk menghormatiNya secara khusus dengan menerima Sakramen Mahakudus sesering mungkin. Secara khusus pula, Yesus meminta untuk menerima Komuni Kudus pada Hari Jumat pertama setiap bulan dan pada setiap Kamis malam dimana Yesus membagikan penderitaan yang dirasakanNya di Taman Getsemani.

Hari Jumat pertama itulah yang dirayakan oleh segenap umat sampai sekarang ini. Dan peringatan Hari Kamis malam masih dirayakan sampai sekarang ini di biara-biara dan oleh sebagian umat dengan perayaan devosional yang disebut Hora Sancta atau Jam Suci.

Kita tidak mengetahui mengapa Yesus meminta untuk menerima Komuni Kudus pada hari Jumat Pertama. Jika dikaitkan dengan Hari Kamis malam sebagai kenangan akan derita Yesus di Taman Getsemani, tentu hari Jumat yang dimaksud Yesus adalah hari wafatNya di kayu salib. Mengapa harus hari Jumat pertama dan bukan setiap hari Jumat? Kita juga tidak menemukan alasannya. Mungkin hari Jumat pada bulan baru menunjuk pada permulaan yang baik untuk kehidupan Kristen sepanjang bulan itu.

Setelah penampakan Yesus pada Maria Margaretha Alacoque, devosi kepada Hati Kudus Yesus berkembang pesat.

Pada tahun 1856, Paus Pius IX menetapkan Pesta Hati Kudus Yesus pada Hari Jumat sesudah Pesta Tubuh dan Darah Kristus. Hal ini berkaitan langsung dengan permintaan Yesus pada Maria Margaretha Alacoque saat penampakan keempat (1675) untuk menghormati Hati KudusNya secara khusus. Itulah pesta Liturgis yang sampai sekarang ini dirayakan oleh gereja kita secara resmi.

  • Makna Jumat pertama

Adalah hal yang baik bagi umat untuk meneruskan devosi kepada Hati Kudus Yesus pada hari Jumat pertama setiap bulan karena anugerah khusus akan diberikan kepada mereka yang menerima komuni pada sembilan hari Jumat pertama berturut-turut. Sebelum meninggal, orang tersebut tidak akan mati dalam dosa karena diberi pengampunan dosa dan akan mengalami kebahagiaan dalam keluarga dan penghiburan dalam derita.

Tags:

Comments are closed

Latest Comments