Oleh Suharjo Djais
Pernah dulu saya diskusi dengan seorang kawan tentang apa sih cita-cita yang akan kami capai kelak setelah lulus dari bangku pendidikan. Sebuah diskusi yang kemudian membuat dia menyampaikan jika dia ingin menjalani profesi rohani bukan profesi umum seperti kebanyakan orang. Saat saya menanyakan alasan dibalik keinginan dia itu, ini jawaban dia “pekerjaan umum yang sekarang banyak ditekunin orang-orang banyak yang mengandung unsur korupsi, suap dan lain-lain. Itu kenapa saya memilih jalur pekerjaan rohani agar jauh dari godaan dosa itu”.
Tidak ada yang salah dengan pemikiran itu, akan tetapi pekerjaan rohani tidak lalu membuat kita pasti dekat dengan Tuhan. Sebaliknya menjalani pekerjaan yang umum juga tidak lalu membuat kita jauh dari Tuhan dan tidak dapat memuliakan Dia. Seperti jawaban Yohanes Pembaptis di Lukas 3:13 kepada pemungut cukai agar mereka tidak menagih lebih banyak dari jumlah yang sudah ditentukan, dan juga jawaban Yohanes Pembaptis kepada seorang prajurit Lukas 3:14 agar mereka tidak merampas dan memeras, tetapi hidup cukup dengan gaji mereka, membuat kita seharusnya memahami jika untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan untuk bisa memuliakan Dia bukan terletak pada profesi yang kita jalanin, tetapi lebih kepada keteguhan hati kita saat menjalani profesi tersebut agar tetap menjalaninya sesuai ajaran Tuhan dan untuk memuliakan Dia bukan manusia seperti yang tertulis dalam Kolose 3:23.
Jadi, jangan berkecil hati apapun profesi yang kalian jalanin karena apapun profesi kalian tetap memiliki potensi memuliakan Dia dan dekat kepada Dia.
Comments are closed