Oleh Frater Urban Rahayaan – The Missionaries of God’s Love (MGL)
Tuhan memiliki banyak cara berkomunikasi dengan kita. Terkadang Ia berkomunikasi secara langsung melalui orang-orang disekitar kita, melalui alam dan lingkungan dan juga terkadang Tuhan berkomunikasi secara tidak langsung atau melalui keheningan.
Ada pepatah kuno yang mengatakan bahwa āKeheningan itu emas.ā Mengapa dikatakan emas? Dikatakan āemasā sebab pada dasarnya emas itu berharga. Seperti yang kita ketahui bahwa untuk mencapai atau mendapatkan sesuatu yang berharga itu membutuhkan sebuah keseriusan dan kerja keras begitu pula dengan keheningan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita disibukan dengan begitu banyak hal. Ditambah lagi perkembangan dunia yang semakin hari-semakin berkembang. Semuanya itu memaksa kita untuk harus selalu bekerja keras serta menggunakan waktu kita se-efektif mungkin. Saking kerasnya kita bekerja, secara tidak sadar kita kehilangan keseimbangan. Contohnya: dulu kita sering menyisihkan waktu taruhlah 5-10 menit perhari untuk berdoa, memiliki waktu untuk hening dan menyendiri. Nah sekarang, 30 menit itu rasanya rugi jika tidak diisi dengan kegiatan ataupun kesibukan.
Keheningan menurut pemahaman saya ialah: āKapasitas untuk menciptakan suasana rileksasi dalam diri untuk berdoa.ā Doa artinya berkomunikasi dengan Tuhan.
Uskup Agung Fulton J. Sheen berkata:
āKetika kamu berdoa, jangan menguasai semua pembicaraan tetapi, dengarkanlah! Kita berlaku tidak sopan kalau ketika kita berdoa kita berceloteh dan bergumam terus tanpa memberikan Tuhan kesempatan, untuk mengutarakan sepatah kata. Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar. Jika kita terus menerus mengetuk-ngetuk dengan palu kita, bagaimana Sang Arsitek Ilahi, dapat mengatakan kepada kita, bagaimana kita perlu membangun?ā
Sahabat-sahabatku, Tuhan sedang berbicara kepada kita melalui keheningan. Pertanyaannya: Apakah kita mendengarkan suaraNya?
Ketenangan batin sangatlah penting. Ketika kita berada dalam suasana hening kita mampu mendengarkan suara Tuhan. Kita memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk berbicara. Ada waktu dimana kita mensharingkan pengalaman dan pergumulan- pergumulan yang kita alami setiap harinya, namun pastikan juga bahwa kita memberikan Tuhan waktu untuk berbicara melalui keheningan dan suasana batin yang tenang dan damai.
Dunia kita yang sekarang ini sangatlah berisik. Menjaga ketenangan batin pun nampaknya sangat sulit. Oleh sebab itu, berdoalah kepada Tuhan agar kita mampu memberi diri kita dengan tulus setiap harinya, mendengarkan suaraNya, menjaga keheningan dalam diri kita dan yang terpenting memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk berbicara melalui keheningan.
Semoga dengan renungan singkat ini hati kita semakin terbuka ntuk memberikan Tuhan tempat dan tinggal dihati kita. Berdoalah agar kita mampu berkata: āBerbicaralah Tuhan, sebab hambaMu ini mendengarkanā
Tuhan Yesus memberkati.
Comments are closed