Oleh Julianto Siaril
Hari minggu yang cerah, banyak keluarga dan orang2 datang ke ruffey lake park untuk jalan2, barbeque, bersantai memanfaatkan Melbourne yang lagi tidak lockdown.
Keesokan harinya ada setumpuk sampah ditinggal orang bekas outdoor gathering kemarinnya. Ketika melihatnya pertama kali,ada perasaan kesal, marah, jengkel menggerutu dan sumpah serapah dalam hati terhadap orang2 yang tidak bertanggung jawab ini. Dan perasaan ini melekat setiap kali melewati tumpukan sampah itu. Tidak terbersit keinginan untuk membersihkannya. Malahan dalam hati berkata, kenapa harus peduli, orang lain yang buang sampah bukan kita. Inilah sisi kelam sifat manusia menunjukkan keegoannya yang begitu kuat.
Didalam doa pagi kita sering memohon, ya Tuhan jangan jauhkan aku dari jalan terang mu, sehingga mudah terjatuh dalam kuasa kegelapan.
Setelah lewat beberapa hari, perasaan marah mulai meredup, digantikan pikiran untuk membersihkan sampah itu. Lewat tempat ini setiap hari, kenapa tidak mencicil saja membersihkan nya, tiap hari dipungut beberapa dan dalam beberapa hari niscaya akan bersih. Lupakan sampah itu timbul karena ulah orang lain yang penting, bersihkan biar enak dilihat. Perasaan itulah yang muncul pada saat itu, ada energi positif yang keluar menggantikan energi negatif yang sebelumnya begitu dominan. Karena sudah berketetapan hati, besoknya mulai memungut sampah itu hingga beberapa hari sampai hampir habis. Yang terakhir waktu lagi membawa sampah2 itu, berpapasan dengan dua ibu yang juga sedang jalan pagi. Mereka tersenyum dan mengangguk kepala. Besoknya waktu lewat tempat itu lagi, sampah yang tersisa sudah tidak ada, sudah dibersihkan. Tidak tau apakah ibu2 itu yang membereskannya atau ada orang lain lagi.
Kesempatan untuk berbuat baik,berbuat yang positif, menghasilkan hal2 yang positif, dapat timbul dan terjadi dari peristiwa2 kelam dan menjengkelkan dalam hidup kita. Karena ada sampah berarti ada kesempatan untuk membersihkan nya. Sampah yang tertimbun adalah sisi kelam dan akan tetap kelam. Tetapi dari kelamnya sampah kita berbuah. Memang dibutuhkan kemauan dan pengorbanan untuk menghasilkan buah kebaikan dari setiap peristiwa atau rintangan. Kita tidak akan menghasikan buah kebaikan, energi positif, dan hasil positif kalau kita giat memelihara sifat egoistik dan ketidak sudian untuk berkorban.
Lawan utama dari iman adalah kepastian. Kalo semuanya serba pasti, iman tidak perlu tumbuh dan berkembang, karena semuanya sudah pasti. Syukurlah dalam kehidupan ada ketidakpastian. Ada banyak rintangan, halangan yang menghadang dan menghalangi tujuan dan rencana dalam hidup kita. Dan justru rintangan dan halangan itu yang memberikan kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dalam iman yaitu kesempatan berbuat kebaikan.