Oleh Julianto Siaril
Ketika seorang petennis mengangkat trofi juara nya, segera sesudah itu namanya tertoreh di dinding daftar para juara. Nama nya tercatat sebagai kelompok elite keluarga juara. Apakah sangat sulit untuk menjadi juara dan tercatat namanya? Jelas sangat sulit. Ada puluhan ribu petenis diseluruh dunia setiap waktu dan setiap saat. Hanya petenis ranking atas dan hanya 128 pemain yang diundang untuk berlaga di turnamen grand slam. Dan hanya ada satu juara yang akan tercatat namanya. Perjuangan untuk memjadi juara jelas tidaklah mudah. Ada perjuangan yg terus menerus, penderitaan dan rintangan rintangan yang harus diatasi.
Bagamana dengan mencatat nama kita didinding kerajaan surga? Apakah juga sulit untuk mencatat nama kita disitu? Apakah sesulit menjadi juara grand slam atau sebenarnya mudah sekali.
Menjadi juara Australia open membutuhkan perjuangan dan usaha sendiri yang luar biasa. Tidak demikian dengan kerajaan surga. Kerajaan surga merupakan hadiah, karunia yang Tuhan berikan dengan cuma cuma kepada siapapun yang mempunyai hati terbuka untuk menerimanya. Kita diberi hikmat dan karunia untuk mencatatkan nama kita didinding kerajaan surga. Semudah itu asal kita mau membuka diri, menjadi anak terang, sesuatu hal yang seharusnya mudah untuk dilakukan. Tapi sayang acapkali kita menolaknya di banyak kesempatan, peristiwa, dan kejadian yang kita alami. Kita acapkali menolak kehadiranNya, dengan lebih memilih hal hal duniawi, tidak berani memanggul salib, menolak mengasihi dan melayani sesama kita. Akibatnya lebih mudah seekor unta masuk ke lubang jarum dari pada hati yang tertutup, yang menolak, yang tidak setia masuk kerajaan sorga. Bagaimana mau masuk dan tercatat namanya, kalo hatinya menutup diri. Pintu surga mengecil dan sukar dimasuki oleh hati yang bebal, yang menutup diri dan tidak setia.
Hal yang utama bagi Tuhan adalah kita membina hubungan dengan Nya. Karena bagi Tuhan mengasihi kita itulah yang utama, demikian pula sebaliknya kita, agar supaya namamu tercatat di surga.
Comments are closed