Oleh Julianto Siaril
Marta vs Maria, itulah judul tulisan yang muncul di Barukh 27 maret 2022 yang saya tulis. Tulisan dibawah ini akan bercerita mengenai pengalaman rohani Saya bertemu dengan sosok Marta dan Maria melalui bisikan Roh Kudus.
Doa Novena Kerahiman Ilahi dimulai pada waktu Jumat Agung 15 April 2022 dan berlangsung selama sembilan hari di gereja St Paschal Boxhill. Ini kali pertama saya mengikuti Novena, tanpa ada gambaran dan ekspektasi pengalaman rohani yang akan dihadapi. Peserta bisa menuliskan di selembar kertas, intensi/ ujud misa setiap hari, mulai hari pertama sampai hari ke sembilan, dimasukkan kedalam wadah untuk dibakar pada akhir Novena.
Biasanya orang mengikuti Doa Novena karena ada ujud permohonan yang ingin disampaikan. Intensi yang Saya sampaikan hanya satu, memohon dimampukan membangun relasi dan komunikasi yang intim dengan Yesus Kristus Allah Yang Maha Rahim. Agar lebih peka merasakan kehadiranNya, mampu mendengar bisikan bisikan halusNya, merasakan tanda tanda kehadiranNya dalam hidup sehari hari agar Iman semakin tumbuh. Itu yang Saya daraskan setiap hari dari hari kesatu sampai hari kesembilan.
Selama sembilan hari berturut turut, setiap kali selesai Doa Novena, Misa Kudus dan Adorasi, setiap peserta doa dibekali sekotak makanan yang sudah disiapkan oleh seorang Ibu yang juga peserta doa. Ada tiga puluh lima nasi kotak yang setiap hari disediakannya, dengan penuh cinta kasih, semangat, kegembiraan dan sukacita.Jumlah yang cukup banyak apalagi kalo disiapkan sendiri.
Apakah beliau mau pamer supaya jadi terkenal? Atau jadi disukai oleh semua orang? Tapi bagaimana dengan pengorbanan waktu, tenaga dan materi yang harus dikeluarkan? Apakah itu tidak dipertimbangkan? Rasanya tidak.
Hanya karena relasi yang intim dengan Ilahi lah, yang menuntun Ibu ini selalu melangkah di jalan yang terang mengalahkan kegelapan yang menghadang didepan. Relasi yang dalam yang dibangun dari kekuatan doa menghasilkan karunia kasih yang tidak terbilang. Ibu ini mampu membuahkan pelayanan yang tak terbendung oleh halangan halangan duniawi, seperti banyaknya uang yang harus terkuras, kelelahan yang harus dijalani, dan waktu yang termakan setiap hari. Inilah esensi seperti yang dikatakan Yesus kepada Marta:
” ..Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil daripadanya..”
Perbuatan pelayanannya dan cara berdoanya yang khusuk, menjadi bahan pembicaraan dalam batinku, yang mengganggu, menggugah Iman, dan menjadi bahan refleksi dan renungan selama sembilan hari Novena ini. Merasakan getaran yang sungguh luar biasa akan pelayanannya dan keintiman relasi yang dibangunnya dengan Sang Rahim.
Kekaguman yang dilihat dan dirasakan setiap hari sejak hari pertama, hanya sebatas di pikiran dan mulut saja tanpa menyadari sebenarnya ada Roh Kudus yang sedang bekerja dan menjelaskan makna. Sebenarnya inilah bentuk komunikasi yang disampaikan tetapi tidak terasakan.
Hari kesembilan, Sabtu pagi yang cerah di Melbourne, pada waktu jalan pagi di taman dekat rumah, Saya merenung Sang Ibu, tiba tiba mata hati ini terbuka. Roh Kudus menyapa halus dan memberi pencerahan, menyadarkan Saya. Sebenarnya komunikasi dengan Ilahi sudah terjalin sejak hari pertama Novena dimulai. Bahkan sebelum intensi ditulis. Yaitu melalui perjumpaan dan personifikasi kehadiran Ibu ini dengan segenap kiprah dan atributnya setiap malam.
Roh Kudus membukakan pintu hatiku untuk lebih mengerti dan lebih meresapi makna tulisanku mengenai Marta vs Maria melalui perjumpaan dengan Ibu ini. Allah Roh Kudus menunjukkan kepadaku, inilah bentuk komunikasi yang disampaikanNya, melalui kehadiran nyata seorang Marta dan Maria dalam diri Sang Ibu.
Sama seperti kedua orang murid yang berjalan bersama Yesus menuju Emaus, mereka berbincang bincang denganNya, tetapi tidak mengenaliNya, sampai sesudah Yesus memecah mecahkan roti. Sayapun demikian, baru menyadari perjumpaan dan berkomunikasi setiap hari denganNya, pada hari ke sembilan, hari terakhir Doa Novena.
Terima kasih ya Yesus Yang Maha Rahim, Intensi Doaku ingin menjalin komunikasi dan perjumpaan denganMu telah dikabulkan dengan sangat indahnya didalam Novena kerahiman Ilahi ini. Amin