Oleh Rev. Albertus Herwanta, O. Carm
Segala sesuatu akan berakhir. Orang tidak dapat melarikan diri dari akhir zaman. Bacaan ini mengajak orang untuk mempersiapkan diri dengan baik. Hidup selalu merupakan proses persiapan karena orang hidup dalam tiga waktu, yaitu kemarin, hari ini, dan esok.
Banyak yang hidup hari ini dengan menggunakan apa yang disimpan dalam tabungan. Yang dilakukan pada masa lalu membantu untuk hidup sekarang dan mempersiapkan masa depan. Mengapa orang bekerja keras sekarang? Karena ingin hidup lebih baik di kemudian hari. Itulah caranya mempersiapkan masa depan.
Apa yang orang lakukan sekarang membentuk masa depannya. Jika orangtua mendidik anak-anaknya secara bijaksana dan mengasihi mereka dengan baik, mereka dapat mengharapkan kehidupan yang baik bagi anaknya. Tidak seorang pun ingin melihat kegagalan dan kehidupan yang tidak bahagia bagi anak-anaknya di masa depan.
Allah, Bapa kita, menginginkan hal yang sama, yaitu masa depan kita yang baik dan bahagia. Untuk mencapainya, kita perlu mendengarkan Yesus. Dia bersabda, “Pada masa sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang” (Markus 13:24-25). Akhir zaman tampaknya gelap dan menakutkan.
Sebagai umat beriman, kita tidak perlu takut, karena Yesus juga bersabda, “Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya” (Markus 13:26). Yesus mengundang kita untuk ikut ambil bagian dalam kemuliaan-Nya.
Surat kepada jemaat Ibrani mengajarkan tentang yang Yesus lakukan untuk mengampuni dosa-dosa kita. “Kristus hanya mempersembahkan satu korban saja karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saat di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya” (Ibrani 10:12-13). Kita mengakui kebenaran ini dalam syahadat iman kita.
Tuhan Yesus Kristus juga memanggil kita untuk ikut berkorban melalui perayaan Ekaristi. Dalam perayaan itu, kita mewartakan wafat Tuhan kita dan mengakui kebangkitan-Nya hingga Ia datang kembali. Dengan demikian, kita menyatakan bahwa kita sedang menantikan akhir zaman yang telah dipersiapkan oleh Tuhan. Dalam perayaan Ekaristi kita juga menerima makanan rohani yang telah disediakan-Nya agar kita mampu berjalan hingga akhir zaman.
Apa yang perlu kita lakukan dalam mempersiapkan diri untuk kedatangan-Nya? Cara terbaik adalah menjalani hidup kita di dalam Yesus Kristus. Nabi Daniel menulis, “Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya” (Daniel 12:3).
Marilah kita memohon kepada Tuhan agar kita hidup bijaksana dan adil dalam Kristus sehingga ketika Dia datang kembali dalam kematian kita, Dia menyambut kita dalam rumah Bapa di surga.