Suara Aneh di Biara

Sebagai paroki etnik, KKI Melbourne beroperasi di berbagai daerah untuk mencakup kondisi geografis domisili umat yang cukup besar di 'Greater Melbourne area'. Halaman ini digunakan untuk memberikan lokasi dan waktu perayaan Ekaristi berbahasa Indonesia.

Oleh Pater Yon Wiryono SVD

Beberapa tahun silam, saya pernah membaca sebuah cerita singkat. Kisahnya seperti ini:


Seorang laki-laki sedang mengendarai mobilnya ketika tiba-tiba saja mobilnya mogok tepat di depan sebuah biara. Hari sudah gelap dan biara itu berada di sebuah pegunungan.
Lelaki itu memutuskan masuk ke biara untuk minta pertolongan, maka diketuknya pintu biara dan ia berkata kepada para rahib yang membukakan pintu, Maaf permisi, mobil saya mogok, dan hari sudah malam, apakah saya boleh menginap disini satu malam saja? Para rahib dengan ramah menyambutnya, menyediakan makanan, bahkan berusaha membantu memperbaiki mobilnya.


Malam harinya ketika si lelaki itu sudah hampir tertidur, tiba-tiba dia mendengar suara yang sangat aneh dari bagian dalam biara. Keesokan paginya dia bertanya pada para rahib mengenai suara aneh yang didengarnya semalam.Tapi mereka berkata, “Maaf, kami tidak dapat memberitahukan anda, sebab anda bukan seorang rahib. Si lelaki agak kecewa, tapi bagaimanapun dia tetap berterimakasih dan kembali meneruskan perjalanannya.


Beberapa tahun kemudian, lelaki yang sama itu mengalami kejadian yang sama lagi, kendaraannya mogok di depan biara yang sama. Para rahib kembali menyambutnya dengan sangat ramah, dan menyediakan makanan serta memperbaiki mobilnya. Ketika malam hari si lelaki hampir tertidur, dia kembali mendengar suara aneh yang sama seperti yang di dengarnya beberapa tahun yang lalu. Maka keesokan paginya ia kembali bertanya pada para rahib, dan kembali rahib itu berkata, “Maaf, kami benar-benar tidak dapat memberitahukan anda. Sebab anda bukan seorang rahib.”

Si lelaki benar-benar penasaran akan suara-suara aneh tersebut, maka dia berkata “Okey…. okey….. !!  Saya sudah tidak tahan lagi, kalau memang satu-satunya cara untuk tahu suara apa yang saya dengar itu hanya dengan menjadi sorang rahib; baiklah, tolong beritahu saya bagaimana caranya menjadi rahib?” Salah seorang rahib menjawab, “Kamu harus berkeliling dunia dan sekembalinya, kamu harus bisa memberitahu kami berapa persisnya jumlah daun dan jumlah butiran pasir yang kamu temui selama perjalanmu, jika kamu sudah berhasil mendapatkannya, maka kamu bisa menjadi seorang rahib.”

Karena tekadnya, si lelaki itupun melaksanakan keinginannya, dia pergi berkeliling dunia. Setelah empat puluh lima tahun kemudian, dia kembali ke biara itu dan mengetuk pintunya; Kepada rahib yang menyambutnya dia berkata, “Saya sudah pergi berkeliling dunia dan telah menghitung sepanjang perjalanan saya, saya juga terus bertanya kepada tiap orang yang saya jumpai; Terdapat 145,236,284,232 helai daun dan 231,281,219,999,129,382 butir pasir yang saya temui” Si rahib menjawab, “Selamat, kamu telah bisa menjadi seorang rahib, oleh karena itu kami akan menunjukkan pada kamu jalan menuju suara yang kamu dengar dahulu.”

Si rahib mengantar lelaki itu ke sebuah pintu kayu, dan berkata, “Suara itu berasal dari balik pintu ini!” Dengan perasaan tak sabar si lelaki meraih gagang pintu, namun ternyata pintu itu terkunci. ‘Ini lucu !! Tapi saya lagi tidak ingin bercanda, tolong berikan saya kunci pintu ini… !!” Si rahib memberikan kunci, lelaki itu membuka pintu tersebut. Ternyata……Dibalik pintu kayu tersebut masih ada pintu lain, sebuah pintu batu. Kembali si lelaki meminta kunci, dan rahib memberikan kunci. Begitu si lelaki membuka batu tersebut…… Dibalik pintu batu, masih ada pintu yang lain, sebuah pintu terbuat dari emas, kembali si lelaki meminta kunci, membuka pintu, lalu menemukan pintu yang lain….. yaitu yang terbuat dari perak. Begitu terus yang terjadi…….Pintu dari perunggu, pintu tembaga, pintu besi…..

Hingga akhirnya…… Si rahib menyerahkan sebuah kunci dan berkata, “Ini adalah kunci terakhir untuk pintu yang terakhir.” Si lelaki merasa lega, akhirnya telah mencapai apa yang sangat dinantinya selama ini. Dibukanya pintu terakhir yang terbuat dari tanah liat…..Dengan masih berpegangan pada pegangan pintu itu, dia begitu terpana luar biasa begitu melihat sumber suara yang selama ini telah membuatnya sedemikian penasaran bertahun-tahun……


Tahukah anda sumber suara tersebut? Pasti anda ingin mengetahuinya? Pasti penasaran. Unfortunetely, pada kesempatan ini, saya tidak dapat memberitahukan anda.

…….Sebab anda bukan seorang rahib.


Saya kira, ada begitu banyak pesan bagi kita dari cerita ini. Ada banyak misteri hidup kita yang kita tidak bisa mengerti. Kita butuh kesabaran untuk pada akhirnya, mungkin setelah puluhan tahun mencari, seperti seorang lelaki yang tidak putus asa untuk terus berjuang manjadi seorang rahib, bisa mengerti misteri hidup kita sendiri, pengalaman-pengalaman yang tidak kita mengerti sebelumnya, tetapi kemudian kita mengerti setelah sekian tahun menoleh ke belakang. Itulah hidup, berada di antara parodoks misteri rencana Allah dan sikap kita untuk terus bertekun dan sabar memahami misteri kehadiran Allah dalam pengalaman hidup kita.

Sense of wonder!! Iya, ketuklah maka pintu akan dibukakan. Dengan kata lain, berusahalah, maka kita akan mendapatkan hasil. Ada banyak hal dalam hidup ini yang harus kita peroleh sendiri berkat kerja keras dan mental pantang mundur kita. Di mana ada niat, pasti ada jalan. Kita tidak bisa mengharapkan usaha kerja keras orang lain. Carilah, maka kamu akan mendapatkannya. Bukan tunggulah, maka orang lain akan memberimu! Teruslah mencari, berlayar ke tempat yang lebih dalam dan menangkap ikan di sana. Don’t get stuck!

Everything is Grace. Mari kita menemukan sendiri Grace dalam seluruh pengalaman hidup kita; suka-duka, tantangan hidup, pengalaman-pengalaman batas, dll, untuk bisa mengenal misteri rencana Allah dalam hidup kita. Jangan biarkan pengalaman-pengalaman mausiawi kita berlalu tanpa melihat Grace yang sebetulnya menjadi kunci yang sudah kita dapatkan untuk memahami “suara aneh di biara” dalam hidup kita. Semoga!!!

Tags:

Comments are closed

Latest Comments