Teman

Sebagai paroki etnik, KKI Melbourne beroperasi di berbagai daerah untuk mencakup kondisi geografis domisili umat yang cukup besar di 'Greater Melbourne area'. Halaman ini digunakan untuk memberikan lokasi dan waktu perayaan Ekaristi berbahasa Indonesia.

Oleh Julianto Siaril

” Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.” Amsal 18:24

Bertemu seorang bapak setengah baya, bercerita mengenai perjalanan hidupnya. Lahir dan besar di Sydney, SMA dan universitas nya di sydney. Mempunyai banyak teman semasa SMA dan universitas sebelum terjun bekerja menguber karier.

Di pindahkan ke Melbourne untuk kontrak selama dua tahun, tetapi sampai delapan belas tahun kemudian masih menetap di Melbourne. Membangun keluarga di Melbourne, anak anak nya men jati diri mereka sebagai Melburnian daripada sebagai Sydneysiders.

Bagaimana dengan beliau sendiri. Karena tugas pekerjaan nya, dia sering bertugas ke Sydney paling tidak sebulan sekali. Setiap berada di sydney, menyempatkan dirinya untuk berkomunikasi dan bertemu dengan teman teman lamanya semasa di sekolah menengah atas. Karena merasa ada kegembiraan, sukacita, setiap bertemu teman teman lama ini. Ada kekentalan, kedalaman, dan gairah kebersamaan dan keintiman disitu. Dia mengatakan teman yang sejati itu adalah teman teman yang di temui semasa remaja.

Bertemu bapak yang lain dilain kesempatan, bapak ini sudah berumur 90 tahun, memakai jas, keren dan perlente, masih bisa berjalan sendiri, mau bertemu dengan seorang teman nya yang seumuran untuk makan siang bersama di Melbourne Club. Kedua Bapak ini mempunyai acara rutin setiap hari Rabu, bertemu dan makan siang bersama sambil berbincang bincang. Momen makan siang setiap Rabu ini adalah momen indah dan berharga, yang ditunggu tunggu dengan antusias. Karena dengan umur setua itu mungkin ini adalah teman satu satu nya yang tersisa.

Apa yang bisa saya renungi dari perjumpaan dengan kedua orang ini.

Teman yang kita temui dimasa remaja, dimana kita belum berkerja dan berkarya, biasanya penuh dengan canda gurau, banyak kepolosan dan ketulusan. Tidak ada intrik, manipulasi untuk mengejar keuntungan, atau saling memanfaatkan satu sama lain. Hasilnya adalah adonan yang sungguh sungguh menyatu. Ibarat adukan semen benar benar adukan yang merata. Kalo dipakai untuk menyemen dinding bata, akan terlihat menyatu dan sempurna tidak mudah retak. Retak karena perselisihan, retak karena irihati, retak karena tersinggung, retak karena hitungan untung rugi, dan banyak penyebab retak retak lainnya. Kalaupun retak kita akan berusaha untuk memperbaiki nya dengan segera. Seharusnya seperti inilah kita memperlakukan sesama kita. Tulus, polos, tidak menyakiti, tidak menghitung untung rugi, tidak saling memanfaatkan. Persahabatan dimulai dari ketulusan dan kepolosan dan terus dipelihara.

Teman yang bisa kita jaga sampai kita tua, telah melalui banyak peristiwa suka dukanya, tetapi tetap utuh dan bersatu. Seperti adonan semen yang sudah mengeras karena usia, mustahil bisa dipisahkan dari riak riak kehidupan sehari hari. Tidak banyak lagi waktu tersisa seperti tidak banyak lagi teman tersisa. Hikmah yang kita bisa ambil dari sini adalah, jangan kita paksa putuskan tali persahabatan ditengah jalan, apapun itu sebabnya, berusahalah untuk menjaganya dan biar lah itu terhenti dengan sendirinya pada akhir perjalanan. Karena hadiah untuk persahabatan abadi itu sangat mulia dan berharga.

Tags:

Comments are closed

Latest Comments